Rabu, 22 April 2020

Laporan Kerja Batu



LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kerja Batu ini disusun oleh Zarkasyi dengan NIM: 12*****. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, prodi DIII, Politeknik Negeri Lhokseumawe, yang berudul “PRAKTEK KERJA BATU” ini dibuat untuk memenuhi sebagian syarat yang diperlukan untuk memenuhi laporan kerja kayu


Lhokseumawe, 16 November 2012


Pembimbing                                                                Penulis



       (RUHANA, ST.MT)                                                     (ZARKASYI)
NIP. 19630823 199003 1 002                                               NIM: 12*****







Mengetahui
Kepala Bengkel Jurusan Teknik Sipil



(HANIF,ST.MT)
NIP. 19660722 ***** 1 001


KATA PENGANTAR
                                
Segala puji dan syukur kehadirat Allah, swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek batu ini tepat pada waktunya. Salawat beriring salam penulis sanjung sajikan kepangkuan Nabi besar Muhammad saw beserta kelarga dan sahabat beliau sekalian.
Laporan praktek kerja batu ini merupakan bagian dari hasil praktekkan yang telah saya lakukan dibengkel Sipil selama 10 hari.
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari adanya kekurangan dan kesalaan baik dari segi penulisan, pembahasan, dan pengolahan data, maka untuk itu penulis  mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penulisan laporan ini.
Sehubungan dengan selesainya penyusunan laporan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyeleseaian laporan ini, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak RUHANA,ST.MT selaku instruktur pembimbing kami, serta teman-teman semua yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan dengan harapan semoga laporan  ini nantinya dapat bermamfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya, semoga Allah, swt selalu melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada kita semua.


Penulis


(ZARKASYI)
NIM: 12*****
  


  1.  
  2. BAB I
    PRAKATA

    1.1 Latar Belakang
    Konstruksi batu adalah salah satu jenis konstruksi yang menempati urutan besar dalam suatu konstruksi bangunan gedung.
    Dalam praktek kerja batu I ini, sebahagian besar pekerjaan yang terdapat dalam konstruksi gedung meliputi, Pemasangan dinding setengah Bata, Pemasangan Pilar, Pemasangan Ubin Lantai, dan Plasteran dinding / Acian.
    Untuk mencapai hasil yang sempurna, seorang pekerja harus mengikuti teknik dan aturan - aturan dari setiap pekerjaan dalam hal Konstruksi Batu, karena faktor bekerja memegang peranan penting bila kita membicarakan masalah mutu dan kualitas dari suatu konstruksi bangunan terutama sekali bangunan gedung.
    Adapun faktor mutlak yang harus diketahui oleh seorang tukang batu dalam pekerjaan pemasangan batu bata adalah :
    1.      Dapat mengenali jenis dan kualitas material yang baik untuk pemasangan batu bata.
    2.      Dapat mencampur dan mengaduk material yang akan digunakan dalam pekerjaan pemasangan batu bata.
    3.      Mengetahui daya hisap persentimeter luas permukaan batu bata
    4.      Mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi kekuatan ikatan antara material dengan batu bata setelah pekerjaan pemasangan selesai.
    5.      Mengetahui cara menetukan kedataran dan ketegakan pemasangan batu bata.
    6.      Mengetahui macam-macam ikatan yang baik dalam pekerjaan pemasangan batu bata.
    7.      Mampu merawat pekerjaan selama ikatan antara batu bata dengan adukan belum monolit antara yang satu dengan yang lainnya.
    8.      Mengetahui teknik pemasangan batu bata yang baik dan benar.
    9.      Mampu meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan pemasangan batu baja.

            Dengan mengetahui teknik dan aturan-aturan di atas pekerjaan pemasangan batu bata akan mendapatkan mutu dan kualitas sesuai dengan yang diharapkan.

    1.2 Tujuan Instruksional Umum
    1.      Tujuan utama dari praktek kerja batu adalah untuk mempersiapkan       mahasiswa/ I teknik sipil agar mampu menganalisis setiap masalah yang berkaitan dengan pasangan/ikatan bata. 
    2.      Tujuan khusus dari praktek kerja batu, mahasiswa/I diharapkan:                  
    -       Dapat memasang ikatan bata dengan baik dan benar.     
    -       Mampu mensurvei ikatan bata hanya dengan melihat.
    -      Melatih mahasiswa/I agar lihai & cekatan dalam pemasangan bata.

    1.3 Kriteria Pemakai Atau Pembuat Laporan
         secara umum , laporan praktikum kerja batu ini , dapat digunakan oleh semua pembaca. tetapi secara khusus , laporan praktek kerja batu ini di peruntukan bagi mahasiswa jurusan teknik sipil politeknik yang ingin memahami lebih lanjut tentang tata cara kerja batu.

    1.4 Syarat Yang Harus Di Penuhi Oleh Pembaca Petunjuk Praktikum
         supaya dapat memahami isi dari laporan kerja batu ini, maka pembaca di haruskan sudah terlebih dahulu memilikipengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kerja batu ini di peruntukan bagi mahasiswa jurusan teknik sipil program studi D III   
    1.5 Isi Laporan Kerja Praktikum
          laporan praktikum kerja batu ini, secara keseluruhan mempelajari tentang semua kegiatan yang berkaitan dengan kerja batu misalnya, pemasangan dinding bata ikatan ½ batu, memasang 1 batu dalam ikatan jerman, memasang batu bata pasangan gigi jatuh, memasang plasteran, memasang rolag, dan memasang keramik pada lantai.














     

     

     



    BAB II

    PENGENALAN BAHAN DAN ALAT

    2.1 BAHAN :
    Untuk pekerjaan pasangan batu, bahan - bahan yang selalu digunakan adalah :
          1. Batu Bata
          2. Semen
          3. Kapur
          4. Pasir
          5. Kerikil
          6. Air

    1.       BATU BATA                                           
          Batu bata adalah merupakan pemisah ruangan yang satu dengan yang lain dilakukan dengan pemasangan tembok atau dinding. Batu bata ini berasal dari tanah liat yang dalam keadaan dekat dicetak , dijemur beberapa hari sesuai dengan aturan lalu dibakar sampai matang, sehingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.

    v  Syarat-syarat bata
                Bata sebagai suatu unsur bangunan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
    *     Semua bidang-bidang sisi harus datar
    *     Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku
    *     Tidak menunjukkan gejala retak-retak dan perubahan bentuk yang berlebihan
    *     Warna pada penampang patahan merata
    *     Bila diketok suaranya nyaring
    *     Panjang bata sama dengan dua lebar + siar (1 cm )
    *     Penyimpangan panjang maksimum 3% lebar maksimum 4% dan tebal maksimum 5%
    *     Kuat desak bata yang banyak terdapat dalam perdagangan dibagi dalam 3 golongan yaitu :
    Ø   Mutu tingkat I kuat desaknya rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm2
    Ø   Mutu tingkat II kuat desaknya rata-rata 100-80 kg/cm2
    Ø   Mutu tingkat III kuat desaknya rata-rata 80-60 kg/cm2
    Pada sebuah bata yang masih utuh nama bidangnya adalah :
    *      Terpanjang disebut sterk
    *      Terkecil disebut kop
    *      Terbesar disebut bidang datar

    Syarat mutlak ukuran bata 1 sterk = 2 kop + 1 siar
    Siar adalah adukan setebal 1 cm yang meletakkan bata satu dengan yang lainnya. Tebal siar tidak boleh terlalu besar, tetapi berkisar 0,8-1,5 cm.
                Menginggat syarat ikatan bata bahwa, siar tidak boleh berimpit, maka akan terjadi pemotongan bata yang disesuaikan dengan kebutuhan. Namun demikian selalu diusahakan digunakan bata yang masih utuh.








    2.      SEMEN
          Semen adalah bahan hidrolik, artinya dapat menggikat mengeras setelah bereaksi dengan air sebagai bahan pengikat (setelah dicampur dengan air), semen mempunyai proses penggerasan yang mempunyai proses pengerasan yang relatif cepat yang penyusunannya juga relatif rendah jika dibandingkan bahan pengikat yang lainnya. Semen sebaiknya disimpan ditempat yang terlindungi dari panas dan hujan serta terhindar dari udara yang lembab.
    Sifat - sifat semen :
    .  Terbentuk dalam suhu 1400oC – 1500oC
    .  Mengeras bila terkena air dan udara lembab
    .  Membentuk tepung halus


    3.      KAPUR
          Kapur berasal dari pembakaran batu kapur, kemudian ditabur dengan air sehinga menjadi tepung.
          Sifat yang mengguntungkan dari kapur adalah keplastisannya yang tinggi, kapur yang baik digunakan adalah kapur padam, yang lewat dari ayakan 0,3 mm dan semakin halus butirannya kapur akan semakin bagus.
          Kapur berfungsi sebagai bahan pengikat dalam adukan, agar kapur tetap mempunyai daya ikat yang baik, maka penyimpanan kapur di lapangan harus pada tempat yang kering dan diusahakan didalam ruangan yang beratap agar terhindar dari hujan. Jika kapur tersebut ditimbun dan menumpuk, tempat penimbunannya ini harus lebih tinggi dari permukaan air banjir daerah penimbunan tersebut.

                                

    4.      PASIR
          Pasir adalah salah satu bahan bangunan yang berasal dari sungai, gunung dan ada juga yang diproses melalui gilingan batu. Pasir merupakan butiran- butiran mineral atau agregat yang halus dan mempunyai gradasi 0 - 4 mm. Fungsi pasir dalam pekerjaan pasangan adalah sebagai bahan pengisi. Pasir yang baik harus mempunyai syarat - syarat seperti dibawah ini :
    *     Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 %
    *     Bebas dari bahan organik
    *     Mempunyai gradiasi yang berkisar antara 0,25 mm s/d 4 mm
    *     Pasir harus kuat

                            







    5.      KERIKIL
          Kerikil merupakan salah satu bahan bangunan yang ikut mengkombinasi mutu dan kualitas bangunan tersebut. Dalam prosesnya kerikil mempunyai dua macam, yaitu proses secara alam dan buatan. Kerikil alam adalah kerikil yang berasal dari sungai, butiran kerikil ini lebih besar dari pada butiran pasir. Sedangkan kerikil buatan adalah kerikil yang dibuat dari pecahan-pecahan batu besar, kerikil buatan mempunyai ketajaman yang lebih tinggi dibandingkan kerikil alami. Fungsi kerikil adalah sebagai bahan campuran mortal untuk pekerjaan pengecoran.


    6.      AIR
          Air adalah salah satu bahan tambahan yang digunakan dalam adukan . Air yang akan digunakan untuk membuat adukan menjadi seperti bubur kental dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain, untuk menggeras dan mendapatkan adukan yang baik maka harus digunakan air :
    ü  Air besih, dengan kata lain bebas dari bahan organik seperti kotoran hewan, tumbuhan-tumbuhan dan lain sebagainya.
    ü  Air tidak mengandung minyak, garam dan zat-zat lain yang dapat merusak adukan (pasangan).
    Untuk air ini sebaiknya dipakai air sumur air yang dapat diminum (air tawar).

                        

    2.2  ALAT

         Untuk menghasilkan produktifitas dalam bekerja diperlukan peralatan yang lengkap. Sebab disamping rendahnya produktifitas kerja, juga dapat mengurangi mutu dan kualitas dari hasil pekerjaan yang dilaksanakan .
         Karena hal tersebut di spini kita perlu sekali mengenal peralatan-peralatan yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi batu, adapun jenis peralatan yang lazim digunakan adalah sebagai berikut :

    1.    Sendok spesi
    2.    Palu pemotong bata
    3.    Water pass
    4.    Siku besi baja
    5.    Block / line bobine
    6.    Unting - unting
    7.    Kotak spesi / Jolang
    8.    Ember / Timba
    9.    Cangkul
    10.  Sekop
    11.   Jidar
    12.   Meteran
    13.   Pensil
    14.   Juinter
    15.   Ruskam
    16.   Ayakan pasir
    17.   Tongkat ukur
    18.   Sikat kawat
    19.   Gerobak  sorong


    1.      SENDOK SPESI
                Alat ini terbuat dari plat baja tipis dengan tangkai dari kayu . Kegunaanya adalah untuk mengambil dan meletakkan mortal kedalam pasangan batu bata .









    2.   PALU KARET
               Alat ini terbuat dari baja dengan tangkai dari kayu, mata palu bagian depan dibuat tajam, dan bagian belakang dibuat empat persegi panjang permukaan ini berpungsi sebagai palu .



    3.      WATER PASS
                Water pass mempunyai bentuk yang berbeda - beda,ada yang panjang,sedang dan pendek .Kerangkanyaterbuat dari alluminium dan dilengkapi dengan tabung gels yang diisi cairan ether dan mempunyai gelembung udara didalamnya. Gunanya untuk mengukur kedataran, kemiringan dan ketegakan pasangan batubata .









    4.      SIKU BESI BAJA
                Alat ini terbuat dari plat baja tau besi mempunyai bentuk sudut siku ( 90 ) dan dilengkapi dengan garis-garis ukuran dalam Cm. Gunanya adalah untuk mengukur kesikuan dalam pemasangan batu bata .











    5.      BLOCK / LINE BOBYNE
                Alat ini terdiri dari dua potongan kayu yang terbuat sedemikian rupa, yang dihubungkan dengan benang. Kegunaanya adalah sebagai garis petunjuk kelurusan pemasangan batu bata .











    6.      UNTING - UNTING
                Benda ini ada yang terbuat dari besi, timah, dan darikuningan. Beratnya berkisar antara 100 gr sampai dengan 500 gr. Gunanya untuk mengkur ketegakan dari pemasangan kosen jendela, pintu, dan plesteran .










    7.       KOTAK SPESI / JOLANG
                Kotak ini terbuat dari plat besi dengan bentuk transparan dan sisinya diberi tangkai agar mudah mengangkatnya sewaktu memindah-mindahkannya .














    8.       EMBER
                Ember terbuat dari plastik dengan bentuk piramid terpancung, dan diberi tangkai untuk pegangannya. Kegunaanya adalah untuk mengambil air, menakari pasir atau semen, membawa adukan dan lain-lain sebagainya .














    9.       CANGKUL
                Alat ini mempunyai mata plat besi dan gagang yang terbuat dari kayu. Gunanya adalah untuk mengaduk material yang dikerjakan, menggali tanah dan lain sebagainya .








    10.    SEKOP
                Alat ini matanya terbuat dari plat besi, matanya lurus searah dengan gagang pegangannya dan ujung matanya agak melengkung ke depan pegangannya terbuat dari kayu dan pada pangkalnya diberi lapisan yang terbuat dari besi. Kegunaan alat ini adalah untuk menyedot pasir dari tanah, mengaduk campuran material dan lain-lain sebagainya
    .









    11.   METERAN
                Meteran ini terbuat dari plat baja yang tipis dan dapat digulung kedalam kotak yang berpungsi sebagai pelindung, gunanya adalah sebagai alat ukur .











    12.  JOINTER
                Terbuat dari besi yang dibengkokkan dan diberi tangkai kayu, fungsi utama dari jointer ini adalah untuk membersihkan siar pada pekerjaan pemasangan batu bata .








    13.   RUSKAM
                Ruskam terbuat dari kayu tipis dan diberi pegangan pada bagian belakangnya . Pungsi utama ruskam adalah untuk plesteran dinding dengan cara menggosokkan adukan pada bagian dinding yang akan diplester .















    14.  AYAKAN PASIR
                Alat ini berbentuk empat persegi dilengkapi dengan lubang pegangan yang dibuat pada sisi yang berhadapan antara saut dengan yang lainnya . Kegunaan dari ayakan adalah untuk memisahkan antara campuran agregat dengan batu kerikil .







    15.   TONGKAT UKUR
                Alat ini terbuat dari kayu dan berfungsi untuk menentukan panjang pasangan dan sebagainya .






    16.   SIKAT KAWAT
                Sikat kawat terbuat dari kawat baja yang ditanamkan pada kayu dengan arah atau posisi tiga jalur. Fungsi utama dari sikat kawat ini adalah untuk membersihkan permukaan pasangan batu bata sebelum di plaster dengan semen dan acian .







    17.  GEROBAK DORONG
                Gerobak dorong ini mempunyai bentuk yang beraneka ragam dan mempunyai pungsi yang berbeda-beda, akan tetapi yang sering digunakan di bengkel Civil Engineer Workshop PNL adalah gerobak dorong besi dilengkapi dengan zolang untuk tempat muatan .









     















    BAB III
    PEGADUKAN MORTAR SECARA MANUAL

    3.1       PENGERTIAN ADUKAN
            Adukan adalah suatu campuran dari bahan pengikat dan bahan pengisi serta air sampai konsisten tertentu. Bahan pengikat yang biasa dipakai adalah semen (kapur), sedangkan bahan pengisi adalah pasir atau tras. Bahan-bahan tersebut harus memenuhi syarat yang telah ditentukan.
            Adukan yang memakai semen mempunyai kekuatan adhesi yang besar akan tetapi pengerjaannya agak sukar. Sedangkan adukan yang menggunakan bahan pengikat kapur kekuata adhesinya rendah jika dibandingkan dengan semen. Oleh karena itu sering dilakukan pencampuran antara semen.
            Mengaduk bahan-bahan yang sudah dicampur dengan menggunakan cangkul dan sekop, dengan perbandingan adalah 1 kapur : 2 pasir yang telah diayak, kemudian bahan tersebut diaduk dalam keadaan kering hingga campuran bahan ini memberi suatu warna yang padu dan merata (Homogen).
            Selanjutnya hal utama yang harus diperhatikan adalah upaya pencapaian kekuatan pasangan. Dalam hal ini kita harus menggerti teknik pemasangannya. Walaupun kita telah menggunakan bahan yang bermutu dan dalam hal pengadukan dengan cara yang tepat, tetapi kalau teknik pemasangannya tidak benar, maka kekuatan pasangan yang kita inginkan belum bisa tercapai. Oleh karena itu setiap jenis pekerjaan dalam konstruksi mempunyai teknik-teknik dan aturan-aturan tersendiri.
            Setiap pekerja yang sudah skeel, didalam melaksanakan pekerjaan selalu mengutamakan kualitas dan mutu pekerjaan yang konsekuen dengan bentuk dan type bangunan yang dibangun. Perlu diingat bahwasanya mengaduk material dengan tangan atau manual tidak sama seperti mengaduk dengan menggunakan mesin. Adapun perbedaannya adalah mengaduk dengan mesin pemakaian air lebih duluan atau pertama daripada mengaduk atau mencampur semen dengan pasir. Pasir dan semen ini akan tercampur sendiri didalam tabung pengaduk material. Jika kita mengaduk dengan cara manual proses campuran antara pasir dengan semen lebih duluan daripada pengisian bahan tambahan air.

    3.2       SIFAT-SIFAT ADUKAN YANG HARUS DI PERHATIKAN
                Ada beberapa sifat yang perlu diperhatikan untuk membuat adukan yaitu :
    *   Kemudahan untuk bekerja
    *   Sifat penyusutan
    *   Kekuatan

    3.3       LANGKAH - LANGKAH KERJA :
    1. Menyiapkan alat dan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan
    2. Menentukan lay-out pekerjaan yang akan dilaksanakan
    3. Ayakan pasir sebelum ditakari menurut kebutuhan yang akan   dipergunakan
    4. Dalam pengadukan material perbandingan yang lazim digunakan adalah        1:4 untuk pasangan bata biasa dan 1:2 untuk pasangan bata trasram             (pasangan kedap air ).
    5. Adukkan pasir yang telah diayak dengan portland semen menurut jenis pasangan atau campuran yang diinginkan.
    6. Setelah bahan diatas teraduk dengan rata lalu masukkan air kedalam campuran secukupnya.
    7. Jika airnya telah meresap habis kedalam adukan mulailah mengaduk dengan cara membolak balikkan material sampai semua bahan teraduk dengan rata dan homongen .
    8. Pindahkan material yang telah teraduk kedalam kotak spesi .
    9. Tempatkan kotak spesi kira - kira 70 cm dari bidang pekerjaan yang dilaksanakan .
    10.Pekerjaan siap untuk dilaksanakan .



    BAB IV
    PASANGAN DINDING ½ BATA

                Yang dimaksud dengan tembok pasangan bata adalah pasangan tembok bahan dari bata ditambah bahan adukan sebagai perekat. Sedangkan pasangan dinding tembok ½ bata adalah tebal temboknya itu sendiri sama dengan panjang bata setengah. Tembok bata ½ ini tidak untuk tembok dinding yang menerima beban, melainkan hanya sebagai tembok pemisah ruangan. Sedangkan beban diatasnya disalurkan atau diterima oleh kolom-kolom.

    4.1 SYARAT-SYARAT TEMBOK ½ BATA.
                Syarat-syarat pasangan tembok ½ bata adalah :
    1.      siar pita (datar)
    2.      siar tegak tidak boleh segaris
    3.      siar lintang bergeser ½ bata (gigi hubungan berupa tangga dengan pijakan anak tangga ½ bata)

    4.2  TUJUAN :
                Setelah melaksanakan praktek ini Mahasiswa diharapkan mampu :
    *     Memasang dinding seperdua bata dengan benar
    *     Dapat mengukur kedataran dan ketegakan pasangan dengan menggunakan waterpass
    *     Meningkatkan skeel tentang cara memasang batu bata yang baik dan benar
    *     Mengguanakan semua jenis peralatan masoundry








    4.3  PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN
         1.    Alat - alat yang digunakan antara lain :
    *     Sendok spesi
    *     Waterpass
    *     Palu pemotong bata
    *     Gerobak dorong
    *     Tongkat ukur
    *     Kotak spesi / Zolang
    *     Sekop / Cangkul
    *     Ayakan pasir
    *     Ember
    *     Juinter

    2.   Bahan yang digunakan antara lain :
    *     Batu bata
    *     Semen
    *     Pasir
    *     Air

    4.4  KESELAMATAN KERJA
    *      Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan pekrjaan
    *      Pakailah pakaian dengan lengkap dan rapi
    *      Selalu menggunakan sepatu safety apabila terjun kelapangan
    *      Kerjakan pekerjaan yang telah diizinkan pelaksanaannya oleh Instruktur
    *      Jangan bersenda gurau pada saat sedang bekerja
    *      Tempatkan alat - alat dan bahan - bahan kerja yang baik dan teratur ditempat pekerjaan
    *      fokuskan pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan
    *      Patuhilah segala petunjuk instruktur yang menjadi pembimbing dilapangan



    4.5  LANGKAH - LANGKAH KERJA
             1.  Menyiapkan perlengkapan alat dan bahan-bahan yang diperlukan
    2.      Tentukan tempat/Lokasi pekerjaan
    3.      Ambil sendok spasi dan sebuah bata pasang melintang dengan jarak 15- 20 cm dari ujung pasangan, lalu datarkan dengan water pass kearah panjang dan lebar, kemudian pasang melintang pada ujng yang satu lagi dengan cara yang sama
    4.      Ambil tongkat ukur letakan diatas kedua bata itu dengan dua posisi berdiri kearah lebarnya
    5.      Abil benang dan cantolkanpada kedua bata itu hingga lurus
    6.      Pemasangan dilakukan, tangan kiri memegang batadan tangan kanan memegang sendok spasi
    7.      Kemudian letakan bata diatas spasi yang sudah disebarkan diatas pondasi, kerja dengan sisi batayang panjang sejajar dengan benan, pinggir bata harus mempunyai kerengangan 1,5 mm 
    8.      Pertemuan antar batu pertama dan batu kedua harus dibatasi oleh spasi setebal 1cm
    9.      Untuk pemasangan bata selanjutnya, caranya sama dengan bara kedua dan begitu pula sampai selesai lapis pertama
    10.  Kemudian untuk lapis keduakita mulai bata setenga, dan sisinya dibuat tegak lurus dengan memakai water pass
    11.  Pasang 1/2 bata pada ujng satu lagi seperti tadi, dan sisinya dibuat tegak lurus dengan memakai water pass
    12.  Kemudian di cantolkan line bobyn sebagai pedoman kedataran dan pasang lapisan bata kedua selanjutnya sampai selesai. Begitulah selanjutnya sampai seterusnya selesai       







    Gambar. Pasangan ½ bata


                                                       

                                                             BAB V
    MEMASANG DIDING BATU BATA
    DALAM IKATAN JERMAN

    5.1       TUJUAN :
    Agar pada akhir pelajaran atua praktek Mahasiswa akan dapat :
    1. Membuat pasangan batu  bata dalam ikatan jerman
    2. Membuat awal dan akhir pasangan tegak, lurus dan siku
    3. Mengetahui bentuk diding satu batu dalam ikatan jerman

    5.2       PERALATAN

    *     Sendok spesi
    *     Kotak spesi / jolang
    *     Cangkul
    *     Ember
    *     Sekop
    *     Ayakan
    *     Waterpass
    *     Line bobyn
    *     Siku plat
    *     Jointer
    *     Tongkat ukur
    *     Kotak adukan / Jolang besar



    5.3       BAHAN - BAHAN :
    *      Batu bata
    *      Semen
    *      Kapur
    *      Air
    *      Pasir








    5.4       LANGKAH KERJA :
    1.  Persiapkaan bahan-bahan yang dibutuhkan
    2.  Mengaduk mortal dengan komposisi 1 kapur : 4 pasir dan 1/4 semen serta air secukupnya
    3.  Memasangbata kepala dengan bata melintang pada setiap ujung pasangan yang akan dibuat dengan jarak 15 - 20 cm kepala pasangan itu harus mendatar ( di Waterpass )
    4.    Mengcantolkan line bobyn pada kedua bata itu
    5.    Memasang bata melintang pada lapisan pertama
    6.    Untuk memasang lapisan kedua ini pertama dengan memasang bata 3/4 atau pada akhir pemasangan
    7.    Pada akhirnya akan kita dapat dimana lapisan pertama akan sama dengan lapisan ketiga , kelima. Dan lapisan kedua sama dengan lapisan keempat.



    Gambar. Pasangan ikatan jerman
    BAB VI
    PASANGAN GIGI JATUH

    6.1  TUJUAN
          Setelah melakukan peraktek ini mahasiswa di harapkan mampu : 
    *    memasang dinding ½ bata dengan benar  dapat mengukur kedataran dan ketegakan secara benar
    *    meningkat kan sekil tentang cara memasang batu bata yyang baik dan benar
    *    mampu menggunakan peralatan dengan baik dan benar
    *    mampu membaca gambar dengan benar

    6.2    PERALATAN

    *     Sendok spesi
    *     Kotak spesi / jolang
    *     Cangkul
    *     Ember
    *     Sekop
    *     Ayakan
    *     Waterpass
    *     Line bobyn
    *     Siku plat
    *     Jointer
    *     Tongkat ukur
    *     Kotak adukan / Jolang besar


    6.3       BAHAN - BAHAN :
    *      Batu bata
    *      Semen
    *      Kapur
    *      Air
    *      Pasir

    6.4       LANGKAH KERJA :
        1.     Persiapkaan bahan-bahan yang dibutuhkan
        2. . tentukan tempat dan lokasi
        3.  Ambil sebuah sendok sepesi sebuah bata pasang melintang dengan ujung      
               yang satu lagi dengan cara yang sama.
        4.    ambil tongkat ukur letakkan di atas kedua bata itu dengan dua posisi
               berarah ke lebar nya
     5.  ambil benang dan cantolkan pada dua bata hingga lurus.\
    6.  memulai pemasangan dengan pasangan pasangan ½ bata yang di buat
           dengan  
          Satu berposisi pertikal dengan pasangan penuh dan dua dengan pasangan
          Gigi jatuh      .
    8.      hingga membentuk segi empat dan pertikal yang berbentuk
    seperti pasangan gigi jatuh


    Gambar.pasangan gigi jatuh








    BAB VII
    JOB KOMBINASI

    7.1 PASANGAN KOMBINASI
    1.      TUJUAN :
    Pada akhir pelajaran Mahasiswa diharapkan terampil dalam melakasanakan :
    1.   Merencanakan pekerjaan dengan menghitung bahan yang digunakan
    2.   Mampu membuat rolak dengan benar dan baik
    3.   Mampu mengembang seni dengan rolak
    4.      Mampu memasang polling, dinding batu, pilar dan hubungannya
    5.      Dapat mengerjakan finishing didalam pasangan dengan bersih.

    2.        ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN :
    *     Sendok dpesi
    *     Kotak  spesi
    *     Line rangka
    *     Cangkul
    *     Waterpass
    *     Tongkat ukur
    *     Ember
    *     Palu pemotong bata
    *     Meteran

    3.      BAHAN - BAHAN :
    *     Semen
    *     Pasir
    *     Bata
    *     Air




    4.      KESELAMATAN KERJA :
    *     Berdo'a sebelum dan sesudah bekerja
    *     Tempatkan bahan-bahan dan peralatan dan peralatan pada tempatnya
    *     Pakailah pakaian kerja dengan lengkap
    *     Fokuslah pemikiran pada pekerjaan yang sedang dilaksanakan
    *     Jangan bersendagurau pada saat bekerja
    *     Ikutilah segala petunjuk dari instruktur

    5.      LANGKAH - LANGKAH KERJA :
    1. Siapkan perlengkapan alat dan bahan yang diperlukan
    2.  Ukurpanjang konstruksi, lebar dan tinggi pasangan rolak yang akan     dikerjakan
    3. Setiap lapis direncanakan dengan tongkat ukur
    4.   Siapkan adukan secukupnya
    5.   Mulailah pasang kepala pasangan untuk lapis pertama
    6.   Setelah pasangan tegak dan mecapai panjang yang ditentukan, maka  mulailah pasang dengan pasangan lengkung 1/2 lingkaran atau membentuk ellip.












    Gambar. Saat  pembuatan rolak













    Gambar.pasangan rolak setelah selesai


    7.2 Pemasangan Keramik
    1.      Tujuan :
    *      Pada akhir pejaran mahasiswa dapat memasang keramik dengan cara yang benar
    *      Mengenal alat dan bahan dalam pemasangan keramik

    2.      Bahan :
    *      Keramik
    *      Semen 1/4
    *      Pasir 3
    *      Kapur 3




    3.     Alat :
    *      Cangkul / sekop
    *      Kotak spesi
    *      Ember
    *      Sendok spesi
    *      Paku beton
    *      Waterpass
    *      Benang
    *      Palu
    *      Ayakan pasir

    4.      Langkah kerja :
    *      Bersihkan daerah pemasangan keramik
    *      Lalu tarikan lay outnya
    *      Kemudian dikukan apakah sudah siku
    *      Dan waterpasskan
    *      Setelah itu baru pemasangan keramik di mulai


    5.        Keselamatan Kerja
    *      Gunakan pakaian kerja dan perlengkapan lainya dengan lengkap.
    *      Tempatkan peralatan disekitar tempat kita bekerja agar memudahkan  
                 kerjaan.
    *      Memahami dan membaca petunjuk kerja.
    *      Simpan dan bersihkan alat pada tempatnya setelah selesai bekerja.
    *      Menggunakan  alat sesuai dengan fungsinya.
    *      Pusatkan pikiran pada pekerjaan.
    *      Bila ada keraguan tanya pada pembimbing

    7.3 Plasteran
    1.      TUJUAN :
           Dengan mengerjakan ini diharapkan mahasiswa nantinya dapat
    *     Mengerjakan pekerjaan plasteran dengan baik dan benar - benar sempurnan
    *     Mengetahui alat - alat dan bahan - bahan yang dibutuhkan
    *     Memahami fungsi daripada plasteran tersebut
    *     Mengerjakan teknik pekerjaan yang benar

    2.       ALAT - ALAT YANG DIBUTUHKAN :

    *     Sendok spesi
    *     Kotak spesi / jolang
    *     Ember
    *     Ruskam kayu
    *     Ruskam baja
    *     Jidar
    *     Paku
    *     Benang
    *     Ayakan
    *     Meteran
    *     Cangkul
    *     Sekop


    3.      BAHAN - BAHAN YANG DIGUNAKAN :
    *     Semen
    *     Pasir
    *     Air

    4.      KESELAMATAN KERJA
    *     Berdoa sebelum dan sesudah bekerja
    *     Memakai pakaian dengan lengkap
    *     Slalu mengikuti petunjuk instruktur
    *     Pusatkan perhatian pada pekerjaan
    *     Jangan sekali - sekali bermain selagi sedang bekerja





    5.       LANGKAH - LANGKAH KERJA
    *     Memeriksa kelurusan, ketegakan dan kedataran dinding yang akan diplasterkan
    *     Membersihkan dinding yang akan diplasterkan
    *     Memasang paku pada setiap sudut, hubungkan dengan bengan yang sudah disediakan
    *      Setelah mengerjakan kesemuan itu lalu mulailah mengerjakan plasteran pada dinding yang telah disiapkan
    *      Setelah plasteran dinding keseluruhan, selanjutnya
    *      Ambil tongkat perata, untuk melihat pakah sudah rat keseluruhan dinding tersebut
    *      Kemudian ukur segala sisi apakah sudah kelurusan, ketegakan dan kedataran

    7.4    ACI

    1.      TUJUAN :
    *     Pada akhirnya mahasiswa dapat
    *     Mengerjakan aci dengan sempurna

    18.  ALAT - ALAT
    *     Sendok spesi
    *     Ember
    *     Ruskam baja

    19.        BAHAN - BAHAN
    *     Semen
    *     Air



    20.        LANGKAH - LANGKAH KERJA
    *     Ambil semen secukupnya
    *     Masukkan dedalam ember
    *     Selanjutnya masukkan air secukupnya
    *     Mulailah bekerja mengacikan pada dinding pekerjaan
    *     Lakukanlah hingga benar - benar sempurna dan licin













    Gambar selesai pemasangan















    BAB VIII
    PENUTUP

    7.5  KESIMPULAN
       Dari semua aturan serta teknik pelaksanaan pekerjaan dalam laporan ini, jelaslah sudah bahwa tidak mudah mengerjakan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi batu tanpa mempelajari dan mempraktekan pelajaran tersebut dengan baik dan benar sebab apabila semua aturan serta teknik-teknik suatu pekerjaan tidak dipenuhi maka kemungkinan hasil kerja yang kita dapatkan akan runtuh, retak, bergelombang dan tidak rata.
       Oleh karena itu untuk mencapai hasil yang baik maka melaksanakan suatu pekerjaan dibutuhkan peralatan yang lengkap disamping tukang-tukang memperdidik, karena seorang tukang batu harus mengetahui paling tidak bagaimana mencampur dan mengaduk morta dengan baik dan teknik pemasangannya juga hal-hal yang mempengaruhi kekuatan ikatan antara mortal dengan batu sesudah selesai pemasangan serta bagaimana mengukur kedataran dan ketegakan pasangan batu dan lain-lain yang berhubungan dengan konstruksi batu.
    v Kerja batu sangat diperlukan pada umumnya dalam pelaksanaan suatu konstruksi bangunan
    v Penjelasan yang baik didapat dari pengalaman yang ditunjang dengan pengetahuan tentang pekerjaan tersebut.
    v Dalam pelaksanaan kerja batu perlu diperhatikan ketegakan dan kerataan bata agar menghasilkan kerja yang baik.
    v Dalam melakukan kerja batu segala dituntut kedisiplinan dalam bekerja serta kebersihan alat-alat.

    7.6  SARAN - SARAN
          Dalam melaksanakan suatu pekerjaan seharusnya memakai pakaian kerja dengan lengkap demi keselamatan kerja kita serta patuhilah aturan-aturan dan petunjuk dari dosen pembimbing
    Laksanakan pekerjaan dengan mengikuti langkah-langkah kerja yang baik dan teratur.

    “Agar praktek kerja batu berjalan dengan baik diperlukan peralatan yang lengkap dan tidak rusak dan utamakan keselamatan kerja”.

    7.7  KESAN
    v  bisa mengetahui di mana sopan dan santun yang harus di jalan kan 
    v  Tahu bagaimana lelahnya  menjadi tukang
    v  Jadi tahu  bahwa spesi yang biasanya dikerjakan oleh tukang pada umumnya tidak benar. Karena kalau spesi terlalu tebal atau lebar maka apa bila adanya guncangan yang misalnya diakibatkan oleh gempa akan cepat terjadi suatu keretakan  pada sebuah dinding.
    v  Jadi tahu bahwa kegunaan sendok spesi untuk mengambil spesi pas untuk satu pemasangan bata.
    v  . JANGAN MAKAN  TULANG KAWAN” karena makan tulang kawan itu sangat menyakitkan,
    v  Bisa berpikir dan mempunyai keyakinan sendiri tampa meniru oRang lain